MahasiswaKKN UPI kelompok 64 melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sebagai salah satu program kerja KKN di bidang pendidikan. Di hari terakhir, mahasiswa mengadakan perlombaan untuk memeriahkan kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan dan sebagai bentuk apresiasi kepada para siswa SD Muhammadiyah 3, salah satunya adalah perlombaan membaca puisi yang dilaksanakan antar kelas 5 pada hari

Kangen Ibu 1 di tengah belukar baja, hutan beton yang merajam dada aku ingin kembali ke pelukanmu, ibu betapa perihnya mengenang bau gerai rambutmu, belai lembut tanganmu dan putih kasih matamu bayanganmu, ibu. melindap di hati seperti mercu suar melambai pada para mualim yang sunyi seperti bulan langsir di kaki malam yang pernah beranjak ke pagi seperti pelangi melambai di tepi horison mengucap selamat tinggal pada hujan pelukanmu masih terasa di lenganku yang selalu ringkih jauh dari tanganmu sedang sampanku makin jauh melaju meluncur dalam kabut yang tak pasti O, kangen yang tak pernah damai dalam hati membuat lambungku nyeri tak bisa lagi menemani ibu menanak nasi atau mendendangkan kinanti ibu, kangenku kini jadi uap terbang perlahan meninggalkanku sendiri dalam perjalanan tak pernah selesai wajahmu berada di tapal batas kampung halaman sedang aku berdiri di seberang tapal batas pesisir lain ufuk yang berbeda, begitu luas dan sunyi sampanku meluncur di tengah belukar baja dan hutan beton peta yang tak miliki batas saat tanganmu begitu jauh melambai melepaskanku dari mata air tempat menyusu perih kangen membiakkan pilu tanpamu, ibu, aku nahkoda tak berlampu tanpa pelampung dan dayung tak bisa menerka cuaca, angin, dan daratan ibu, ingin kukenalkan kenangan tentangmu Kangen Ibu 2 mendekap kangen ibu seperti menatap rimbun ingatan kangenku tak berucap jadi isyarat yang samar berasap o, alangkah gairahnya memuisikan seribu tahun kangen ini, ibu hanyalah puisi yang sanggup merumuskan kangen hanya puisi yang sanggup mengabadikan kangennya anakmu. Puisi Kangen Ibu Karya Tjahjono Widarmanto

Saatitu saya teramat penasaran. Bagaimana rasanya berjarak dengan suasana hari raya di kampung halaman, yang kadang begitu-begitu saja, yang sesekali disergap bosan. Saya ingin menerbitkan rasa kangen itu. Sekaligus membuktikan apakah benar berlebaran di kampung orang begitu dihindari karena hanya menyisakan kesedihan. Puisi sedih untuk ibu yang jauh di kampung adalah rangkaian kata kata untuk ibu tersayang dan cerita puisi untuk ibu yang jauh di kampung, menjelaskan kerinduan seorang anak kepada ibu dikampung cerita puisi rindu untuk ibu dalam untuk ibu yang jauh di kampung yang dipublikasikan berkas puisi, apakah puisi sedih untuk ibu yang jauh dari anaknya bercerita seperti puisi untuk ibu sedih menyentuh hati atau puisi sedih untuk ibu yang sudah lebih jelasnya puisi sedih menyayat hati untuk ibu, disimak saja puisi ibu berikut ini berjudul emak dalam bentuk puisi prosa Oleh Titis Arkadewi PanuluhSemilir angin menyapa senja temaram, terbayang seraut wajah tua merenung gelisah,rinai air mata teteskan rindu, mengalir deras di antara balutan kulit keriputmuLamunan goreskan khayalan pilu menyayat, perih luka tiada berdarah, sendiri menelusuri lorong panjang berujung kehampaan, bilakah bahagia kudapatEmak maafkan, dua dasawarsa kutinggalkan huma tua di atas bukit kapur, kubawa mimpi setinggi langit tanpa restumu, bertahun wujudkan impian belum juga berkenyataanMerenda waktu di negeri seberang, memintal hari-hari berpayung terik mentari, mengejar sejumput impian bahagia persembahanku nanti, tatkala bersimpuh dalam dekap hangatmuKetika dulu angkuhku berontak, menepis lembut nasehat menahan, di balik kesedihan tersungging senyuman meneduhkan jiwa, bagai mata air di mana mengalir ribuan kebajikan menghias bibir bijakmuKaulah pemilik surga di telapak kaki, yang setia menjejak langkah di waktu pagi dingin, pun siang bermandi peluh membanjiri raga, hingga malam menjaga buah hati, kasih sayangmu mengucur ribuan berkah illahiLetih lunglai kakiku menapaki asa di tengah gelombang kejam kehidupan, impian indah luluh lantak, bilah pendayung terlepas dan layar tak terkembang, takdir mengapung tanpa arah tujuanSerupa berenang di lautan luas haus tetap kurasa, dahaga dekap belaian juga tiupan doa menghembus ubun-ubun dua dasawarsa silamMenatap jingga merajut senja sunyi, terucap sebait doa mohon ampunan Tuhan, ingin kututup lembaran kelamEmak, esok aku pulang Simbolterkenal bagi perayaan Hari Raya di Malaysia ialah ketupat. Ketupat adalah juadah istimewa yang masih dihidangkan pada hari ini. Ketupat adalah nasi yang dikukus di dalam anyaman daun kelapa atau daun palas dan selalunya dihidangkan bersama dengan rendang.Juadah-juadah yang lain termasuklah lemang, lontong, dodol, dan kuih raya.. Namun begitu, simbol lain yang berteraskan Islam seperti
Puisi anak rantau merindukan kampung halaman. Kangen, kesepian, sendirian merupakan hal yang akrab dialami oleh anak rantau yang jauh dari orang kampung halaman demi mencari karena menuntut ilmu sehingga perasaan rindu dengan orang tua, keluarga serta sahabat yang berada jauh di kampung halaman sering mereka rasakan saat saat beginilah terkadang tercipta puisi anak rantau buat ibu dan tetapi walaupun berjauhan, anak rantau umumnya memiliki ketabahan yang kuat, walau pun berada jauh dengan kedua orang tuanya namun untuk mengibati rasa kangen seringkali puisi anak rantau buat ibu dan ayah terkadang diapresiakan untuk mengingat kampung rantau umumnya mereka pergi jauh karena ingin hidup mandiri, ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan mencari jalan kehidupan umumnya Anak rantau tak ingin menggantungkan hidup kepada kedua orang tua atau pun kepada saudaranya, mereka mencari cara sendiri, berjuang dengan berbagai menggapai yang hal diinginkan terutama untuk bertahan hidup walau pun jauh dari orang tua dan sanak saudara di kampung halaman sehinga hanya puisi anak rantau buat ibu dan ayah yang terkadang jadi pengobat anak rantau bukanlah perkara yang sederhana sebab jauh dari kedua orang tua, sedih terkadang menjadi teman, hati menjerit sebagai sahabat dikala menghadapi masa masa sulit yang mau tidak mau harus di jalani,Akan tetapi dengan ketabahan hati masalah seperti ini dapat di takluk dengan kesabaran serta kemapanan jiwa menghadapi berbagai macam permasalahan mengapa sering kita mendengar kata kata anak rantau tak boleh sakit, anak rantau tak boleh cengeng sebab mereka memang mempunyai ketabahan hati serta jiwa yang kuat menghadapi berbagai permasalahan yang di hadapi di kampung hal yang sering dirasakan adalah kesendirian yang jauh dari orang tua di kampung halaman, hal yang seperti ini sering dirasakan anak rantau atau seorang perantau sehingga ketika kangen ibu dan ayah hanya untaian puisi anak rantau buat ibu dan ayah yang jadi pengobat apa yang sedang dirasakan sebenarnya sangat jarang diungkapkan kepada orang tua. Dan bila tiba saatnya berkumpul bersama keluarga, itu merupakan kebahagiaan sejati yang sebenarnya seorang anak ketika pulang kembali ke tanah rantau, rindu, kesepian, kangen dan merindukan hal hal indah di kampung, akan kembali menjadi sahabat di kampung berkaitan dengan kata kata tentang anak rantau puisi puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah tema puisi anak rantau merindukan kampung halaman yang diantara juga terselip puisi sedih anak rantau untuk ibu .Berikut ini adalah daftar judul puisi puisi anak rantau merindukan kampung halaman diterbitkan antara lainPuisi rantauPuisi aku di rantauPuisi rindu kampung halamanPuisi dusunPuisi aku rindu tanah rantauLima judul tema puisi anak rantau yang menceritakan tentang kerinduan kampung halaman seorang anak rantau yang dapat juga dijadikan contoh puisi puisi anak rantau buat ibu dan Anak Rantau Rindu Kampung HalamanTentu semua anak rantau merindukan kampung halaman karena kampung halaman adalah saksi sejarah masa masa kemaren puisi tentang rindu kampung halaman telah terlebih dahulu menghiasi blog puisi dan kata bijak, dan kali ini masih puisi tentang kampung halaman, akan tetapi dengan tema puisi anak rantau rindu kampung halaman,sebagaimana diketahui pengertian anak rantau artinya; orang yang mencari penghidupan di negeri atau daerah lain atau pergi mencari penghidupan ketempat yang kampung halaman merupakan bagian hidup dari seorang anak perantauan yang merindukan kampung halaman yang jauh kita simak saja puisi tentang anak rantau merindukan kampung halaman yang diantara terdapat kata kata puisi anak rantau buat ibu berikut RantauOleh Andika RiskiLambaian daun tebuMenguratkan seulas senyumMelepas aku pergiDi temani dinginnya pagiMak, restumuPak, doamuKasih, iklasmuBulir bening mulai menetesBergelayut layaknya bunga katesMemandang fajarRindu yang mulai terbayangEmbun membasuh dahagaMelepaskan penatDan mulai membawa ceritaTunggu akuDoakanAku pasti pulangKampungkuBaca Juga Puisi Indah Tentang Pelangi SenjaPUISI AKU DI RANTAUOlehAndikaDengan tintah hitam tangan ini menari-nariSelembar kertas tumpuan imajinasi hatiMeski terkadang air mata berurai membasahiBegitu pahit hidup yang harus di lewati sendiriBagaikan berjalan dibara api tanpa alas kakiPanas udaranya mencekik sampai ke lubuk hatiBegitu nasib anak rantau yang kepedihan datang silih bergantiBertahun-tahun sudah hidup di rantau orangRela tinggalkan kampung halaman yang tersayangRela jauh dari kasih sayang kedua orang tuaHanya untuk mencari sebongkah ilmuHidup di rantau orang tanpa sanak saudaraLaksana seorang anak yang tinggal sebatang karaHidup penuh tantangan dan bahaya di depan mataSeakan dikelilingi jurang yang curam dan binatang karnivoraNamun tak ada rasa takut di dalam jiwaDemi kebahagiaan dan senyum keluargaRasa takutpun sirna dan berubah menjadi kekuatan yang nyataKadang rindu membelenggu jiwaDikala kesunyian menikam hitam bola mataNamun do'a keluarga menjadi pengobat laraDalam meniti kehidupan dunia panaMeskipun hinaan dan caci maki yang di dengarNamun itu tak menjadi penghalang dalam berlayarKarena hinaan menjadikan aku seorang yang tegarKarena caci maki menjadikan ku orang yang sabarUntuk menempuh perjalanan hidupSatu harapan yang membuat diriUntuk tetap bertahanPUISI RINDU KAMPUNG HALAMANOleh Sofyan Hadilama aku merantaubelasan tahuntiap detik rindu pulangrindu kampung halamanlalu ku pulangjauh dari kampung halamanbegitu jauhnya sampai ku mengirarantau itu kampung kelahirankumemang bukanaku kumpulkan bekalhari demi harijam demi jamdetik demi detikingin pulang ke kampung kelahiransampai aku tiba di sanaaku tiba di sanakampung kelahirankusemua berkata aku pulangtapi hatiku tidakdunia ini cuma perantauan, batinkukampungku jauh di akhirat sanatempat sebenar-benarnya pulangrindu itu memang anehBaca juga Kumpulan Puisi Tentang AlamPUISI DUSUNOleh putri kinantysesayup sunyiditelan rindukampung halamanjauh di tanah seberangsawah ladang dan pematangmengukir malampusara orang-orang tercintapusara cintasurau sepidan halaman sekolahsaling melesak pilutak terjamah waktumemintal hariasa membaur kasihdi rantau inihidup berbayang kenangdusunku nan jauh....Puisi Aku Rindu Tanah RantauOleh Nasta'in Achmadsewindu lamanyamencecap kesunyianmencabik nyanyian-nyanyian waktudalam tabir merah jambuadalah sepersekian dentuman hari bersamamu, ibuaku merindukan jalanandebu yang tersenyumberkoar-koar kaki limamenetas logam nan legamaku merindukansecangkir gurauan anak ilalangbukan anak kota yang berkutangaku merindukan tanah rantaukhatulistiwaselaksa api menelan wajah yang kosongaku merindukanmubala tentara pasukan tua yang hebat adalah dia yang merelakan anaknya pergi merantau mencari penghidupannya sendiri, sebab dia tahu bahwa melepaskan anak untuk pergi ke Kampung atau Negeri orang. merupakan awal dari anaknya mencoba, membuat pintu kenyataan, tak semua anak rantau dapat berhasil, akan tetapi dengan restu kedua orang, apapun akan dapat menjadi berkah, teruma bagi anak rantau, yang mencari nafkah di negeri kehebatan orang tua yang rela melepaskan anaknya demi mendapatkan pengalaman hidup yang lebih banyak dibanding tinggal dan hidup bersamanya, memberi sebuah kepercayaan besar kepada anak untuk meraih kesuksesan di luar zona nyaman bersama kedua orang dan saudara juga Puisi Sebelum Senja MemudarDemikianlah puisi anak rantau merindukan kampung halaman. Simak/baca juga puisi anak rantau buat ibu dan ayah yang lain di blog ini, semoga puisi tentang kampung halaman diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa pada judul puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Puisitentang rindu kampung halaman. Desir angin kurasa di sore ini Hanya hamparan laut luas yang kupandangi Menerawang jauh kedepan sana. Aku merindukan canda tawa ibu bapakku, kangen berantem sama adek dan yang paling aku kangenin adalah tumis daun ubi buatan ibuku yang paling enak. Puisi Rindu Kampungku - Puisi ini mengisahkan kerinduan seseorang akan kampung halamnnya, setiap orang mempunyai kampung halaman yang menyipan banyak sekali kenangan ketika masa kecil bersama keluarganya, banyak sekali moment yang indah yang dialaminya dikampung halaman, Bagi sahabat pembaca semua yang sedang rindu pulang Kampung dibawah ini penulis akan memberikan bebebrapa contoh puisi-pusinya mudah-mudah bisa membantu untuk mewakili ungkapan hatinya yang belum bisa pulang kampung halamanya. 12+ Contoh Kumpulan Puisi Rindu Kampungku Puisi di bawah ini merupakan puisi yang bertema keindahan dan suasana kampung halaman yang selalu menimbulkan rasa kangen. baca juga Kumpulan Pantun Ucapan Hari Pahlawan Kumpulan Pantun Ucapan Idul Adha Kumpulan Pantun Gokil Lucu Puisi Rindu Kampung Halaman Dari jarak yang teramat jauh Aku mengirim pesan rindu Yang kubisikkan pelan Lewat butiran air hujan yang turun Di kota perantauanku Semoga pada saat yang sama Tetesan hujan pun jatuh Di kampung halamanku Di desa kecil di lereng pegunungan Hujan di kotaku hujan pertama setelah kemarau panjang tetesannya menimpa tanah Meniupkan aroma tanah Yang begitu menggoda Mengingatkanku pada tanah pekarangan Belakang rumah Di sanalah kehangatan keluarga tercipta Ayah mengajari kami menanam bunga dan pepohonan Kami berdua Baca Juga Kumpulan Puisi Minta Maaf Kepada Pacar Aku dan adik giat membantu ayah Ibu menyiapkan sarapan dan minuman segar Kaca jendela semakin basah dengan air hujan Rinduku pada kampung halaman Semakin tak tertahankan Bilakah kujumpa Ayah Ibu Pada gelap malam yang sepi Bulan purnama memendarkan cahaya lembutnya Sebagian terhalang pepohonan Melemparkanku ke dalam kerinduan Pada ayah Ibu nun jauh di sana Aku mengaduh merintih Mendendangkan lagu rindu Pada rumah ayah ibu dengan segala suasananya di mana suka duka terjadi di setiap sudutnya Terkenang akan masa kecilku Bermain bercanda bercengkerama dengan adik dan kakakku Sesekali kami bertengkar hebat Hingga Ibu datang memisahkan kami Yang sudah berurai air mata karena takut Lalu mendekap kami ke dalam peluknya Kami semua tenang, damai Dan bercanda kembali Ayah Ibu, aku rindu ingin pulang ke kampung halaman Lalu bersujud di kakimu Agar damai dan tenang hidupku Hidup kami Pulang Kampung Di stasiun Tiba jua kereta yang akan mengantarku pulang Ke kampung halaman Bergegas masuk ke gerbong kereta Aku duduk termangu memandang keluar melalui kaca jendela Yang sedikit basah Saat kereta mulai berjalan Hatiku tak karuan Terbayang-bayang wajah ayah ibu Yang pasti sudah sepuh Gemuruh dalam dada seakan tak kuasa Menahan rasa rindu untuk segera pulang Ayah Ibu Aku tahu aku tak berbakti Pergi merantau tanpa restumu Bermodal keyakinan dan optimisme Dan pasti doa-doa kalian Kini aku kan pulang Tuk memohon ampun dan maaf Atas segala kenekatan selama ini Mudah-mudahan pintu rumah Selalu terbuka untuk putramu Yang selalu ingin berbakti kepadamu Demikianlah 12+ Kumpulan Puisi Rindu Kampungku,semoga dapat bermanfaat. Terimakasih
PuisiAku Lala Padamu Sujiwo Tejo: Nyaris usai suratku padamu Surat musik dan nafasku Kusampaikan via angin gunung Kata untuk kangen yang paling kangen Pusat kangen Inti kangen Aku lala Sangat lala Padamu (*) Sumber: Tribun Jateng. Tags . Gara-gara Penampilan Tak Sesuai Foto di Aplikasi, Wanita Pekerja Pijat Plus-Plus Dihabisi Pelanggan
Puisi tentang kerinduan pada kampung halaman. Sering kita mendengar tentang kata kata pengen pulang kampung atau mudik dan dikresikan dalam puisi rindu desaku, biasanya disebutkan oleh mereka yang tidak menetap atau tinggal di tanah kebanyakan dialami oleh mahasiswa yang menuntut ilmu di kota, dan para pekerja yang merantau meninggalkan kampung halaman untuk mencari nafkah di perantuaan, keadaan seperti ini biasa menginspirasi puisi anak rantau rindu kampung halaman serta puisi indonesia sendiri musim pulang kampung atau biasa juga disebut mudik adalah ketika hari hari besar keagamaan, seperti hari raya idul fitri dan hari raya keagamaan yang lain seperti natal dan lain perasaan rindu akan kampung halaman mereka yang kreatif menceritkannya dalam puisi tentang rindu pulang serta sajak pulang kampung, biasanya penyebabnya kerinduan karena sudah lama meninggalkan kampung dan sanak keluarga atau hal hal yang merindukan orang tua di kampung, rindu suasana kampung atau alam desa yang sejuk serta merindukan teman dan sahabat sepermainan, kangen keluarga di kampung atau mungkin hanya rindu rumah kampung yang berbeda dengan rumah-rumah yang ada di Kumpulan Puisi Perjuangan Hidup Anak DesaRumah kampung yang sederhana biasanya menjadi daya tarik tersendiri, sehingga ketika lama tak pulang kampung halaman perasaan kangen akan suasana kampung halaman selalu terbayang yang membuat kita ingin kembali ke kampung menikmati suasana desa dan kampung yang karya tulis artikel tentang kampung halaman sering kali kita jumpai seperti, puisi rindu kampung halaman, merindukan kampung tercinta, kata mutiara kangen kampung atau kata bijak rindu kampung halamanku dan lain lain sebagainya, Semua menceritakan akan suasana kampung atau di ketahui pengertian kampung adalah kesatuan administrasi terkecil yang menempati wilayah tertentu, terletak di bawah kecamatan, kampung juga biasa diartikan desa atau dusun. tergantung dari penyebutan masing masing dengan kata kata kampung halaman di bawah ini beberapa puisi tentang kerinduan pada kampung halaman atau puisi rindu desaku, adapun masing masing judul puisinya antara lainPuisi rindu kampung halamanPuisi mudikPuisi tentang kampung halamanPuisi berjuta sepiPuisi rindu kampung halamankuPuisi tepian danau cintaPuisi rindu kampung halaman IIPuisi perpisahan dan air mataPuisi tentang sebuah rinduPuisi pulang ke kampung halamanPuisi rindu kampungPuisi padamu kusampaikanKampung halaman memang suatu tempat yang indah, jika dibandingkan dengan suasana keramaian di kota,Di kampung suasana sepi dan kedamaian selalu tersaji bersama keasrian alami alam sehingga suasana desa atau kampung menjadi tempat yang indah untuk menjauhi kebisingan jika ingin menikmati suasana alam yang alami datanglah ke kampung menikmati panorama alam Puisi Tentang Kerinduan Akan Kampung HalamanRindu kampung halaman atau merindukan desa yang bersuasana aman damai dan sejuk adalah alasan bagi mereka yang ingin pulang kampung menikmati suasana desa yang tak dapat juga dipungkiri terkadang ada hal hal tertentu yang membuat seseorang pulang kembali ke kampung yang kita simak saja bait bait kumpulan puisi tentang kerinduan pada kampung halaman berikut Rindu Kampung HalamanOleh; PRKerinduan yang jauh di sanaTebingtebing terlukis indah dedaunan,menjalar akar kedamaian di tengah gelayutan tarian tangan gembalaYang bermain dan bekejaran di atas pematang basa, penuh cinta- kasih sayangBurungburung terbang menjauh....Kabarkan padanya kasih tercintaYang berseruling merdu rinduAku akan- segera datang;Menemani hujan memori jalananGresik2017PUISI MUDIKEka KadarsetiaMenjenguk kampung halamanMelepas rindu dahagaCinta kasih orang tuaKerabat dan handaitaulanMenyusuri lagi ceriteraTeman-teman semasa kecilSawah, ladang serta sungaiTegalan dan alun-alunTempatnya kami bermain ...Masjid, langgar serta surauTempat kami belajar shalatPara Ustadz dengan sabar,Membimbing kami mengajiSekolah dan MadrasahTempat kami mereguk ilmu ....Kota besar hanya impianNegeri luar cuma hayalanWalau mungkin jadi nyataDesakuKini ku datang padamuPada tanah kelahirankuBaca Juga Puisi Senja Di DesaPUISI TENTANG KAMPUNG HALAMANOleh Candramatanya berkacakacaaku dapati ketika merekadalam satu perbincangantentang bahasa yang kentalberlapis embun dini hari atastrotoar yang lesehan. jalanan mulailengang. penjual sate madurabeserta anak istrinyadengan penjual pecel lele lamonganbeserta awak dagangnya. serujuga haru. persiapan dantabungan, oleholeh danbaju baru sertakhayalan tentang sanak kadangsaat bertemu hari raya nantidi kampung halamanpelabuhan rindudari rantauyang gebu setahun berlalu. akubisu saja dalam genangan kopiyang dingin pada tepianserbuknya. pun jauhanganku entahkemana pulang tubuh kembara inijika jiwaku tercecer di setiap perhentian?Puisi Berjuta SepiOleh Agus SuryadiSelamat datang malamTitip berjuta rindu untuk mereka di kampung halamanAku di sini, biarkan membeku karena dukaSebab hari, terus beranjak dan menoreh malam, malamBiarkan rinduku semakin kelamMenikam gundah yang mulai membuncahPada rasa yang terus menggoda malam beranjak pagiAku berteman sepi, air mata basahi pipiTiada gema singgah menepiTakbir mengalun ... menelisik Rinduku Kampung HalamankuOlehBonoMalam tak berbintanghanya awan hitam yang kelihatanterpaku sendiritiada teman dan awanhanya angin yang ku rasakandi temani nyamukyang kian kesana kemarimalam yang sunyisampaikae rindukupada kampung halamankuPuisi Tepian Danau CintaOlehSihal AmuiDi danau ini...Kita pernah memadu kasihMasih seperti dulu belum berubahTanda cinta tertulis di batuRiak-riak danau menepiMasih rajin menariDulu di sini kita membuang galauKetika kita hati sedang risauTepian danau cintaMasih sejernih duluMasih berbunga rinduDi ujung cinta berlikuBila pulang ke kampung halamanSiggahlah di tepian danau cintaTempat kita sering berduaDi tepian danau kita taburkan bunga asmaraPuisi Rindu Kampung HalamanMamak, Bapak, Aku Rindu...Rindu masa - masa indah kebersamaan kita dulu...Rindu pada rumah, kebun, dan kampung pada teman - teman dan handai rinduBapak aku rinduAku Rindu....Puisi Perpisahan Dan AirmataOlehMidunDelapan tahun silamAku tinggalkan Kota Jakarta dengan penuh kesedihanTali pernikahanku terputus di tengah perjalananAku tinggalkan kedua anakku di pagi yang masih kelamAir mata terjatuh di sepanjang jalanMenuju kampung halaman di Ranah minangSemua ini bukan keinginankuTakdir dari Tuhan yang harus aku terimaWalau pun menanggung siksa yang sulit kunjung redaDelapan tahun aku meniggalkan kedua anakkuDelapan tahun rindu menyiksakuKini semua telah terobatiKedua anakku bertemu Di dunnia mayaRinduku terobatiGembira tak terkiraPuisi Tentang Sebuah RinduOleh Ida Bayam BundaxTak bosanbosan akuMerindu kepul asap tungkuHarum menusuk hidungkuTugas tanpa pamrih ibuSebelum bedug subuh bertaluAyam jago bapak bernyanyi merduDingin pagi menusuk tulangkuBegitulah harihari indahkuKini semua tinggal kenanganYang takkan mungkin terlupakanMeski ibu bapak telah berpulangKepangkuan istana rumah TuhanRindu dalam qalbuMasih seperti dahuluKemanapun langkah kaki menujuMenggelitik nurani selaluAku pasti pulangMenunggu waktu akan datangKembali pada kampung halamanYang kurindukan sepanjang zamanPuisi Pulang Ke Kampung HalamanOleh Dewi Kusmiatipulang ke kampung halaman adalah kepedihan yang manis, karenalangitnya selalu terasa puitisjalan setapaknya tetap teduhhawanya menebar wangi kemuning yang tumbuh di lereng bukit ujung kampungrumah kenangan itu masih bercat putih berpagar kembang sepaturumah yang menyimpan ribuan cerita manis dan pahit, tawa dan tangisyang berbeda adalahtidak ada lagi senyum hangat ibu yang biasa menyambut kepulangan anak-anaknyasudah dua lebaran ibu tak hadir di tengah anak cucunyasudah dua lebaran ibu mengikuti ayah yang sudah lebih dulu meninggalkan kami untuk menghadapNyatiba-tiba ada harum ketupat dan opor ayam memenuhi ruang tengah dan menyeruak ke teras rumahkami semua tertegun, anak-anak berhenti berlarian, kami saling bertatapanah ibu tetap hadir di rongga dada kamiPuisi Rindu KampungOleh Heru Widhi HandayaniSejenak di kampungkududuk-duduk di atas jeramimelihat petani dengan tawa renyahmenyapa dengan senyum ramahdan bau lumpur itu anugerahmengikat ingatanku akan kedamaianbahwa kampungku belum tergilas zaman....PUISI PADAMU KUSAMPAIKANOleh Bayu Aji AnwariDibayang senja kumemandangimuMencari bayang disebalik tirai diantara dua manik awan merengkuh mentari ketaktahuanku kian menjadiBerbuah persepsi bertangkai asumsi dan berujung hari, kian menumpukMendatangkan ribuan keliaran sarat akan intrik dan lelah, bisik nuraniAku rindu kampung halaman, lanjut suara dalam tertunduk tanpa dayaTak sanggup menerima caci maki dan itu mesti bersinarAgar kehidupan tak akan Juga Kumpulan Puisi Desaku yang Damai Dan PermaiDemikianlah puisi tentang kerinduan pada kampung halaman. Simak/baca juga puisi perjalanan pulang kampung di blog ini, semoga puisi rindu kampung halaman diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi halamanku selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi bijak yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
SajakKampung | Karya Hendy CH Bangun. Elegi Batukarang. Sajak Bencana | Puisi Bertema Bencana Alam Surat Tua Puisi Eka Fendri Putra. Karya Eka Fendri Putra | Dinding. Puisi Kangen | Noor Sam. Menempuh Garis Cinta. Menanti Kabar. Puisi Di Kegelapan Malam | Noor Sam. Getaran Jiwa. Puisi Dibawah Purnama. Puisi Topeng | Noor Sam. SEBUAH MIMPI
Ibu adalah seorang manusia di muka bumi ini yang sangat berjasa sekali dalam hidup kita, tanpa adanya ibu maka kita tidak akan terlahir kedunia ini, dengan jasa dan pengorbanan serta perjuangannyalah kita bisa dibesarkannya dengan baik dan sukses hingga sekarang ini, bersyukurlah bagi sahabat semua yang masih mempunyai ibu karena masih bisa dan masih ada kesempatan untuk berbuat baik serta menjaganya. Puisi adalah salah satu bentuk tulisan yang bisa menjadi salah satu curahan hati yang berisikan untaian kata indah yang bisa kita ungkapkan untuk ibu kita yang jauh disana. Semoga puisi ini bisa mewakili perasaan sahabat semua yang sedang merindukan ibu. Puisi Rindu Untuk Ibu Di Kampung Halaman Indah terbayang wajahmu Merdu lantunan nasehatmu Rindu akan cinta kasihmu Hangat kasihmu sehangat sang mentari Pancarkan sinar pelita di pagi hari Berjumpa denganmu kupeluk erat penuh cinta kasihmu Kaulah sosok ibu yang selalu ku rindu oh ibu,,, Ingatkah kau aku disini Anakmu yang jauh dari pelukmu Namun kau selalu dihatiku Ibu,,, Saat ku dengar sakitmu Tangisku tak tertahan Berderai dari pelupuk mataku Karena ku takbisa merwatmu Disini ku tahan rinduku Ku tahan tanganku merangkulmu Demi menjalankan kewajibanku Untuk memberikan kebahagiaan Di waktu akan datang Inilah Puisi Rindu Untuk Ibu Di Kampung Halaman yang kami sajikan, semoga bisa mewakili hati sahabat semua yang merindukan ibu. Hobiaku menulis dan imajinasi.. Aku salurkan disini dan aku ciptakan blog ini jadi kumpulan puisi karangan aku sendiri.. Karena aku butuh sampingan untuk menghasilkan uang dari hobi ku.. Syukur ini juga bermanfaat bagi semua pembaca yang buka blog ini..
Puisi Ibu – Jasa seorang ibu memang tidak akan pernah bisa dibalas oleh setiap manusia, meskipun ia telah melakukan berbagai pengorbanan yang besar, sekalipun ia menulis seratus lebih Puisi Tentang Ibu namun, belum sedikitpun akan terbalas. Pengorbanan dan perjuangan yang telah mereka berikan terhadap anak, mulai sejak ia lahir hingga wafat, takkan bisa dibandingkan meski dengan ribuan Puisi untuk Ibu yang menyentuh, karena bagaimanapun jua, merekalah yang paling menyayangi kita. Karena memang takkan pernah terbalas sampai kapanpun, setidaknya kita juga harus memberi apresiasi penuh setiap saat kepada mereka, baik melalui sikap, perbuatan hingga melalui Kumpulan Puisi Ibu singkat di bawah ini, yang bisa kamu ungkapkan kepada mereka. Banyak sekali jenis Puisi untuk orangtua yang bisa dirangkai oleh siapapun, misalnya Puisi Ibu Sedih, menyentuh, ungkapan cinta dan sebagainya, namun faktanya itu hanyalah sebatas apresiasi, bukan berarti jasa mereka akan terbalas. Tak terbantahkan, berapa besar jasa dan pengorbanan mereka. Bahkan ketika kita lahir, dia telah mempertaruhkan nyawanya. Meskipun selamat, setidaknya rasa sakit yang dia rasakan saat proses melahirkan sama sakitnya bagai kehilangan nyawa setengah. Itulah mengapa, wajib hukumnya bagi kita untuk senantiasa berbuat baik, berperilaku sopan santun, serta menghormati dan menghargai beliau, baik ketika hidup maupun setelah wafat. Berikut, beberapa Koleksi Puisi Ibu tercinta oleh Senipedia untuk kamu ungkapkan kepadanya Puisi Ibu Tercinta Seorang ibu yang menahan rasa sakit ketika mengandung, bukankah perkara yang mudah. Pengorbanan yang ada tak tertandingi, namun dengan tulus dan iklhas dia menahan semua itu, demi melihat wajah kita hadir di dunia ini. Nah, berikut adalah beberapa puisi tentang jasa ibu yang telah melahirkan, merawat dan membesarkan anak-anaknya hingga akhir hayatnya. Silakan simak dan renungkan bersama-sama Seluruh Nafas Ibu, Ku ucapkan dengan segenap raga, Ku tuturkan dengan sepenuh asa, Rasa terima kasih yang begitu nyata, Untukmu yang paling aku cinta… Ibu, Dari lahir hingga mati ku, Dari kecil hingga besar ku, Engkaulah labuhan cinta tertuju, Tanpa bimbang dan rasa ragu… Seluruh nafas dikandung badan, Ku curahkan padamu penuh harapan, Hanya untukmu aku persembahkan, Tiada lain yang bisa aku berikan… Terimalah salam sapa mesra ku, Sambutlah gembira hangat pelukku, Dari siang hingga malam berlalu, Cintaku abadi hanya untukmu.. Terima Kasihku Kadang aku membayangkan, Betapa sakitnya di masa silam, Saat pertama aku dilahirkan, Melihat dunia yang terang benderang… Wajah pertama yang aku tatap, Kulihat senyumnya penuh harap, Penantian sembilan bulan telah terjawab, Aku bergabung dengan selamat… Derita itu telah berakhir, Tiada lagi masa sulit dan getir, Kulihat matamu digenangi air, Menggenggam jariku yang melintir… Ibuku tercinta, Terima kasih telah buatku ada, Terima kasih telah hadirkan aku ke dunia, Dengan rasa sakit dan uraian air mata… Pertaruhan Nyawa Terkadang, aku membangunkanmu, Ditengah malam yang sendu, Kala engkau tertidur lesu, Kusibukkan engkau dengan tingkahku… Menendang, ingin berlari, Sakit bagimu, namun senyum terpatri, Terucap do’a dan harapan abadi, Dari bibirmu sepenuh hati… Hari demi hari berlalu, Bulan ke bulan menunggu, Hingga tiba harinya bagimu, Untuk pertaruhkan segenap nyawamu… Rasa sakit itu tak kurasa, Namun kudengar tangisan di sana, Setelah kita bertatapan mata, Sakit hilang, datanglah bahagia… Puisi Ibu Tersayang Sebuah riwayat menceritakan pada zaman nabi, seseorang pernah datang menemui Rasulullah seraya bertanya “kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?”, Rasulullah menjawab “Ibumu.”. Pertanyaan itu ditanyakan sebanyak 3 kali dengan diawali kata “kemudian”, Nabi menjawab “Ibumu” sebanyak 3 kali pula. Barulah pertanyaan ke empat, Rasulullah menjawab “Ayahmu” HR. Bukhari. Dari hadits di atas bisa kita simpulkan bahwa, kedudukan seorang ibu lebih tinggi 3x dibanding sosok ayah. Itulah mengapa, kedudukannya sangat penting dan wajib untuk disayangi. Berikut, beberapa Puisi tentang Ibuku Sayang untuk kamu semua Kenangan Indah Terkadang, aku terdiam, Mengenang sesuatu dalam kelam, Ada cerita yang menusuk dalam, Ada terselip kenangan yang tak padam… Kenangan di masa kecil dahulu, Kala ku temani ibu di hari Minggu, Menyongsong ladang yang menguning, Sejak mentari mulai menyingsing… Kau ajarkan cara mengusir burung, Aku tak paham, kau pun tak murung, Tak ada kesedihan yang merundung, Hanya rasa syukur yang menggunung… Ibu, Kenangan indah di masa dahulu, Kisah klasik yang terukir merdu, Seumur hidup akan ku kenang, Di dalam jiwa selalu terbayang… Ibu, Meski kini takkan lagi ku rasa, Sudah saatnya ku cicil jasa, Memberi semua yang engkau minta, Kala kau beranjak ke usia tua… Pujian Untukmu Ibu, Engkaulah bidadari tak bersayap, Terangi aku di malam yang gelap, Lapangan jiwa yang begitu pengap, Dengan lembutnya jemarimu mengusap… Ibu, Kau adalah wanita terbaik, Lemah lembut dan berparas cantik, Tutur katamu lembut melentik, Perlakukan semuanya dengan baik… Ibu, Jasa-jasamu sungguh besar, Tak pernah membenci dan kasar, Kasih sayangmu tak pernah pudar, Membimbing aku dengan penuh sabar… Ibu, Kaulah anugerah yang sebenarnya, Hadirmu bercahaya bagai pelita, Engkaulah wanita yang paling aku cinta, Hingga akhir menutup mata… Hingga Akhir Hayat Kepadamu sang matahariku, Pasti kurindu hangatmu sepanjang waktu, Sinari gelapnya ruang di kalbu, Harapkan penuh akan sinarmu… Kepadamu bulan pernamaku, Gelap malam kubutuh cahayamu, Temani malamku dengan sinarmu, Hingga pagi datang menjamu… Kepadamu embun di waktu fajarku, Bangunkan aku berikan sejukmu, Membuka hari dan lembaran baru, Untuk menggapai cita-citaku… Engkaulah itu, ibu, Matahari, bulan dan fajarku, Tetaplah disini disampingku, Hingga akhir hayatku… Saya secara pribadi meyakini, bahwa sosok Ibu merupakan wanita pertama san seterusnya sebagai orang yang sangat kita cintai. Oleh karenanya, adalah suatu hal yang amat menyakitkan jika kehilangan dia untuk selama-lamanya. Bagi teman-teman semua yang saat ini telah kehilangan Ibu, saya telah menyediakan beberapa Puisi Sedih Tentang Ibu dan semoga bisa membuat kenangan bersamanya selalu hidup, serta tumbuh hingga di kemudian hari. Berikut Sore Kelabu Entah apa yang terlintas, Hati dan pikiran penuh kecamuk, Akan ada haru yang membekas, Akan terukir rindu yang terbentuk… Sore itu, angin berhembus pelan, Mengelus ubun dan menusuk pikiran, Bagaimana tidak aku terbeban, Sedang nyawa terasa lepas dari badan… Sore itu, cobaan terberat telah sampai, Mengunjungi petangku yang damai, Untuk memberi tanda usai, Akan pertanda kehidupan selesai… Tak terbayang dan tak terbantah, Kenyataan menyeret luka terparah, Ibu, orang yang paling kucinta, Pergi untuk selama-lamanya… Sekarang, waktu terus berjalan, Aku jalani hidup penuh tekanan, Akan rasa rindu yang makin terasa, Mengingatmu yang kini di Syurga… Ingatan Pahit Aku tak biasa hidup tanpamu, Dunia terasa sepi tanpa hadirmu, Canda tawaku selalu terbayang dibenakku, Menghibur setiap keluh dan kesahku… Hanya rindu yang tak kenal buntu, Ibarat makanan disetiap sehari-hariku, Air mata menetes kala ingat senyummu, Yang menegurku akibat tingkah lakuku… Disini aku kan selalu berdoa untukmu, Berdoa supaya engkau ada disisinya, Ditempat yang paling indah disana, Yang dijanjikan Tuhan yakni Surga… Aku mencintaimu, ibu, Selalu mencintaimu, Tersimpan kokoh dalam hati, Tak akan pernah terganti... Belum Jadi Apa-Apa Untuk ibu yang kerut di tanganmu kian menjalar, ada aku yang belum bisa menjadi siapa-siapa, di matamu dan dunia, Belum mampu memberi apa yang sepantasnya kau miliki, dari seorang anak… Ketika helai-perhelai rambutmu mulai memutih kusut, masih saja kupalingkan perhatian untukmu, Acapkali perkataanmu tak ku-indahkan dengan seksama… Manakala keriput wajahmu semakin jelas, suara teriakanmu tak redup, saat bangunkan aku disetiap pagi menjelang, Siapkan perbekalanku sebelum kulangkahkan kaki, mencari nafkah… Ketika tengah malam menjelma, kuketuk pintu rumah hingga bangunkan kamu, Dan perlahan buyarkan mimpi, Belum akan tertidur kembali, sebelum aku mendahuluimu masuk kamar… Atas semua curahan rasa sayang, siraman cinta nan indah, serta jasa abadi nan mulia darimu, sudah sepantasnya sosokmu, kujadikan cinta terbesar dalam hidup dan matiku… Puisi Pengorbanan Ibu Tak patut lagi rasanya, bila kita masih mempertanyakan seberapa besar pengorbanan seorang ibu, terhadap anak anak dan keluarganya. Karena sudah barang pasti, bahwa jasa dan pengorbanan mereka bahkan tak bisa hidup dengan anda sekalipun. Begitu pula bagi kita untuk membalasnya. Sebagai seorang anak, yang harus dilakukan hanyalah selalu berbakti kepadanya selagi ia hidup, dan senantiasa mendoakannya ketika ia telah tiada. Berikut adalah beberapa Puisi Ibu Tentang Pengorbanan yang menyentuh hati Terima Kasih, Ibu! Kala kau tertidur lelap, Di tengah malam yang amat pengap, Suara tangisku pecahkan keheningan, Suaraku buat telingamu terngiang… Tak ada rasa mengeluh, Kau bergegas memberi asuh, Dan ketika fajar menjelang subuh, Aku tertidur, dan mukamu kau basuh… Kau langkahkan kaki menuju dapur, Memasak ikan dan juga sayur, Namun aku kembali terjaga, Mengganggumu yang tengah bekerja… Lagi lagi, kau tak tampakkan wajah berang, Kau peluk aku penuh kasih sayang, Tangisku perlahan jadi girang, Kulihat senyummu tampakkan senang… Jika kucoba ingat semua ini, Selalu menetes air mata di pipi, Mengenang semua kasih yang kau beri, Cinta abadi yang terpatri… Terima kasih, ibuku sayang, Atas semua yang kau persembahkan, Aku berjanji sepanjang usia, Akan berbakti dengan setia… Terima Persembahanku Sejak kecil, kau temani, Kucuran edukasi kau sirami, Nasihat mulia yang kau beri, Jadi pedomanku hingga hari ini… Hari demi hari telah berlalu, Kunikmati pendidikan dari guru, Tak pernah lelah menuntut ilmu, Disertai semangat yang menggebu… Hingga tiba pada saatnya, Kau lihat aku mengenakan toga, Mempersembahkan apa yang aku punya, Buat kau kucurkan air mata… Gelar ini terkhusus untukmu, Jerih payahku senangkan batinmu, Suasana tangis penuh syahdu, Bahagiamu ialah bahagiaku… Terima kasih, ibu, Atas bimbingan dan nasihatmu, Hingga aku berada di panggung itu, Untuk memulai masa depanku… Tak Kenal Letih Angin sepoi-sepoi kibaskan rambutmu, Rambut yang kini mulai memutih, Tandakan kau telah masuk usia senja, Usia tua nan menyayat jiwa… Langkahmu perlahan membungkuk, Keriput kulitmu terlihat lapuk, Kepalamu lebih sering menunduk, Mulutmu keluarkan suara batuk… Namun tak kau kenal apa itu letih, Tak pernah terdengar suara rintih, Demi membagi segala kasih, Meski tak pernah mengharap pamrih… Ibuku tercinta, Maafkan anakmu yang manja, Belum bisa menjadi siapa-siapa, Ketika usiamu telah senja… Hanya ragamu yang bisa kujaga, Dengan segala cinta di dada, Aku bersumpah untuk setia, Membuktikannya kepada dunia… Puisi Tentang Ibu Menghormati orang tua terutama sosok ibu, adalah suatu kelaziman bagi setiap orang. Bagaimana tidak, dia telah mengorbankan segalanya demi kebahagiaan anak, bahkan nyawanya sekalipun, terlebih ketika melahirkan kita. Rasulullah saw. bersabda, “Surga itu di bawah telapak kaki-kaki para ibu, siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan memasukkannya, dan siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan mengeluarkannya.”. Sabda Rasulullah di atas bisa kita tarik makna bahwa betapa pentingnya menghormati sosok ibu. Nah, untuk mengapresiasikannya, berikut telah saya sajikan beberapa Puisi Ibu yang menyentuh dan romantis Dalam Genggaman Ibu, Tak tak peduli akan nasibmu, Kau jadikan tubuhmu tameng kokoh, tuk melindungi anakmu. Ibu Telah kau berikan hidupmu kepadaku, Namun kini mudah saja bagiku, mengorbankan nyawa untukmu… Andai saja seisi dunia ada di genggamanku, Akan kutumpahkan semua di bawah tapak kakimu, Kini hanya tumpahan air mataku, Yang bersimpuh di hadapanmu… Kuhatutkan kata maaf atas kekuranganku, Meski hidup ribuan tahun, Kulalui siang dan malam tuk berbakti padamu… Semua itu takkan mampu, Untuk membayar setetes air asi, yang kau berikan padaku… Tak Jenuh Dentingan nafasmuselimuti hari hingga senja, Tak terbesit setitik kelelahan di wajahmu, Tiada keluh saat semua harus kau tempuh, Langkahmu tak henti Berjuang untukku… Kasihmu tak kunjung reda, Walau dirimu dalam lelah, Kau angkai kata bijak untukku, Mengurai senyum Di setiap langkahku, Mendera doa Di setiap helai nafasku… Ibu, kau mutiara di jiwaku, Relung hatimu sangat indah, Hingga aku tak mampu menggapai dalamnya, Tetes air matamu menguntai, Sebuah asa untukku… Semangat Mengais Asa Kau banting tulang, berpenat, Sempit waktu untuk kau beristirahat, Kau tak kenal henti senang, Entah itu malam ataupun siang… Semangatmu tak pernah redup, Mengais sisa asa sepanjang hidup, Dengan senyum yang berhias peluh, Berharap kelak akan menjadi indah… Kau jembataniku menuju impian, Kau pembimbing hidupku saat aku menyapa lelah, Kau indah yang tak ternilai bagiku, Kau pil semangat saat terpuruk menyergapku, ibu… Puisi Ibu 2 Bait 4 Baris Ketika… Ketika aku masih bayi, Tertatih, terjatuh, kemudian berlari, Kau didik aku sepanjang hari, Tanpa keluh dan kesah di hati… Ibuku, permata hatiku, Dibalik lentera bentang kelambu, Dibalik murninya air susu, Dibalik paras nan berbau rindu… Do’a dan Harapan Kasihmu tercurah bagai air bah, Tuturmu lembut tegur aku yang salah, Disepanjang zaman dan masa berubah, Kasihmu abadi dan amat indah… Do’a dan harap senantiasa terkirim, Rindu di hati kian bermukim, Berganti tahun dan musim, Hormati ibu adalah lazim… Ada Rindu Kutatap langit nan biru, Teringat akan kampung halamanku, Sosok wanita yang kupanggil ibu, Membayang-bayangi dalam benakku… Ada rindu yang sangat besar, Kau menungguku dengan sabar, Meski cobaan membuat gentar, Kujemput engkau, buat rindu memudar… Puisi Ibu 3 Bait Untukmu Ibu Ibu, Kokoh jiwamu bagai karang, Meski dunia selalu menerjang, Kau tak hentinya tuk berjuang… Ibu, Kasihmu mulia bagai permata, Memberi tanpa harap balas jasa, Untuk anak-anakmu tercinta… Ibu, Tuturmu lembut ibarat sutra, Tanganmu halus membelai manja, Memberi nyaman dan bahagia… Permata Hatiku Engkaulah wanita satu-satunya, Yang tak pernah mengeluhkan derita, Curahkan cinta tanpa diminta, Untuk semua anak-anaknya… Engkaulah awan penurun hujan, Sejukkan hati yang gersang, Mengajak dekatkan diri pada Tuhan, Tanpa sedikitpun mengharap imbalan… Ibuku sayang, Selama nyawa di badan, Selama raga masih menopang, Cinta kasih padamu takkan hilang… Kurindu Kurindu dongeng-dongengmu, Cerita penghantar tidurku, Tentang orang yang pergi berburu, Tentang elang dan burung hantu… Kurindu masakan pagi, Yang dulu senantiasa beri energi, Namun kini tak lagi sama, Sejak kau jauh di mata… Hanya ada rindu bertumpuk, Yang setiap hari aku pupuk, Senyummu terbayang di pelupuk, Ingin rasanya aku memeluk… Puisi Ibu 4 Bait 4 Baris Andai Engkau Tahu Ibu, Andai saja engkau tau, Rasa rindu yang ada di hatiku, Begitu besar dan selalu menggebu… Ibu, semua yang telah kuberikan, Memang takkan pernah sepadan, Dengan segala cinta dan kasih sayang, Yang senantiasa kau curahkan… Ibuku tercinta, Engkaulah wanita yang mulia, Derajatmu tinggi di sisi Maha Kuasa, Cahayamu terpancar bak sinar Surya… Engkaulah ibuku, Permata hatiku, Pengobat lukaku, Penawar sakitku… Siraman Do’amu Ketika subuh menjelang, Tandakan hari hampir siang, Kau segera laksanakan sembahyang, Dengan khusyuk dan amat tenang… Diakhir sholat subuhmu, Tak lupa kau sempatkan waktu, Demi kirimkan do’a untukku, Agar senantiasa berbahagia selalu… Maafkan aku, wahai ibu, Yang belum jadi apa-apa untukmu, Sedang usia senjamu, perlahan datang menjamu… Namun kau tak perlu risih, Selagi nyawa di kandung badan, Aku akan terus berusaha, Mewujudkan semua yang engkau pinta… Peluhmu Aku bisa melihat dengan jelas, Betapa api menampar ganas, Hadirkan keringat berpeluh panas, Semua kau lalui dengan ikhlas… Tak pernah sekalipun terbesit, Rasa keluh ataupun kesah, Hanya ungkapan sabar dan syukur, Disepanjang siang dan malam… Semua itu kau lalui, Di setiap hari, Entah bagaimana perasaanmu kini, Sedangkan kami kadang tak berbakti… Ibu, Melalui puisi ini, Maafkanlah kesalahan kami, Ampunilah dosa-dosa kami… Puisi Untuk Ibu Cerita Malam Di malam yang sunyi itu, Aku bercengkrama denganmu, Mendengar cerita darimu, Tentang pengorbanan besar itu… Kau ceritakan kisah yang haru, Tentang ketika engkau mengandungku, Berjuang pagi hingga malam berlalu, Selalu berdo’a di akhir sujudmu… Dan ketika aku lahir ke dunia, Kau menggendongku penuh cinta, Mengusap kepalaku penuh rasa, Berjuta kasih hingga tak tercerita… Kasih tercurah abadi di dada, Cinta yang tumbuh bagai intan permata, Takkan pernah bisa kulupa, Kan ku kenang sepanjang masa… Terima Kasih Terima kasihku padamu ibu, Atas air mata yang tercucur untukku, Atas iringan do’a dan harapanmu, Yang tak henti-hentinya kepadaku… Terima kasih ibu, Atas kesabaran dan kelembutan hatimu, Atas rasa cinta yang menggebu, Hingga hadirkan segunung rindu… Terima kasih, ibuku, Di sisa-sisa usiamu, Masih saja selalu kau ingatkanku, Agar ku gapai semua impianku… Tetaplah disampingku, Aku belum sanggup kehilanganmu, Belum siap menerima haru, Bila harus berpisah denganmu… Do’a Untuk Ibu Wahai dzat yang Maha Kuasa, Ampunilah dosa-dosa bunda, Berilah ia sehat dan sejahtera, Hingga akhir menutup matanya… Wahai dzat yang Maha Pemurah, Jangan biarkan lagi air matanya tercurah, Buatlah kesusahannya menjadi sudah, Meskipun ia tak pernah menyerah… Wahai dzat yang Maha Mengetahui, Aku bersumpah dan berjanji, Akan senantiasa untuk berbakti, Kepada ibuku, sepanjang hari… Wahai dzat yang maha pengasih, Dia berkorban tanpa pamrih, Hatinya suci, jiwanya bersih… Puisi Rindu Ibu Jujur saja, perjalanan kehidupan seorang anak akan menjadi sedikit berubah atau berbeda, selepas ditinggal oleh sosok ibu. Entah itu disebabkan karena kesedihan yang mendalam, atau sebagainya. Namun bagaimanapun, perjalanan harus tetap berlanjut, yang perlu dilakukan hanyalah menyadari bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Berikut, puisi tentang rindu Ibu untuk kamu Engkau Dan Surga Kendati demikian, aku tak lagi risau, Aku tahu kau ada dimana sekarang, Ya, kau berada di dalam Surganya Allah, Tempat paling indah dari segala tempat. Di sisi lain, aku merindu, Hal paling berat yang aku nikmati disini, Menyebut namamu di pangkal dan ujung jari, Hanya engkau yang akan terpatri. Ibu, nikmatilah Surga Tuhan, Tetaplah tebarkan senyuman, Lakukan itu dan janganlah kau hentikan, Aku mencintaimu sepanjang zaman. Ibu, antara engkau dan surga, Asalah ribuan ucapan do’a, Dari anakmu di dunia fana, Semoga selalu bahagia di alam sana. Sepucuk Surat Untuk Ibu Kugoreskan pena bertinta, Lewat untaian kata, Kutuliskan di atas kertas, Dengan hati penuh ikhlas. Kemudian di sepertiga malam, Aku terjaga ditengah kekelaman, Mengangakan kedua telapak tangan, Menghadap Yang Maha Penyayang. Ibuku sayang, Aku sedih dan memanglah malang, Namun berkat Yang Maha Penyayang, Semua kembali terasa ringan, Karena kau selalu dalam Bayangan. Ibu, surat ini aku kirimkan untukmu, Disini tertulis bait-bait rindu yang terbelenggu, Serta harapan untuk bisa bertemu, Meski hanya dalam mimpi nan semu. Terima Kasih, Ibu Hai Sang Penggagas Alam, Aku begitu bersemangat hari ini, Sinar Mentari-Mu begitu tajam, Membangkitkan semangat dari dalam diri. Hai Yang Maha Pengasih, Kubuka hari dengan jiwa yang bersih, Dengan semangat yang berbuih-buih, Untuk cinta tanpa rasa pamrih. Teruntuk Ibu tercinta, Kuucapkan jutaan Terima Kasih, Atas curahan rasa cinta tanpa letih, Atas didikan dan kasih sayang tanpa pamrih. Pagi ini, aku berada di tepi pusaramu, Kukirimkan seuntai do’a dengan senyum syahdu, Tidak lama lagi kita akan bertemu, Di dalam Surga saling melepas rasa rindu. Terima kasih, ibu… Puisi Ibuku Pahlawanku Tak Kenal Lelah Kau banting tulang, Tak kenal akan beristirahat, Kau tak kenal waktu rehat, Entah itu malam ataupun siang… Dirimu tak pernah merasa jemu, Melukis kerja keras di atas bumi, Dengan tubuh bermandi peluh, Berharap kelak kan jadi indah… Ibu, kau jembataniku menuju cita, Kau pembimbing hidupku kala disapa lelah, Kau keindahan yang tak ternilai, Kaulah pil semangat saat terpuruk menyergapku… Tenanglah… Kau yang selalu ada untukku, Kau yang selalu menyayangiku, kau segalanya bagiku, Ku rindu saat kau memanjakanku… Kini, semuanya telah hilang, Hanya tertinggal bayang-bayang, Setiap malam berganti siang, Semua verita kan ku kenang… Selamat jalan, ibu, Sampai jumpa lagi denganmu, Tenanglah engkau di sana, Di sisi Sang Pencipta… Padamu Ibu Ibu, Engkau bagaikan bidadariku, kau yang telah membesarkan ku, sampai sekarang… Ibu, Engkau rela mengorbankan nyawa bagiku, tapi apa yang aku balas pada engkau.. cintamu slalu menerangi jalan yang aku tuju… oh… Ibu, andai aku sebijak sekarang, aku tak akan mengecewakanmu, tapi aku tau itu semua sudah terlambat, terimah kasih ibu… Puisi Ibu Singkat Kehadiranmu Kurangkai kata ini, bukan untuk memuji mu, Kususun kalimat ini, bukan untuk merayu mu… Semua ku tulis, hanya untuk memuliakan mu… Ibu, karena kau hadir memberi ke indahan dan kasih sayang, Ibu, karena kau hadir memberi cahaya dan kehangatan… Sosokmu Inilah engkau adanya,Ibu ku, itulah kau sebenarnya,Ibu ku, wahai sang penyinar bumi, berikanlah sinar terang mu, di setiap jalan yang akan dilangkahinya… wahai sang penyejuk bumi, hembuskanlah kesejukan, dalam damai masa tua nya… Untukmu Mama Mama, Kaulah wanita yang paling berharga dalam hidupku, Kasih sayangmu terpancar sejak aku masih dalam kandungan, Kau selalu memberikan yang terbaik bagiku… Walau kita sering bersebrangan, Karena kita meimiliki perbedaan, Dalam pandangan… Tapi, Kasih sayangnmu tak pernah lekang Dimakan oleh waktu, Walau usiamu tak lagi muda, Semangatmu tetap membara Mlelayani Tuhan Dan sesama… Ku Bangga Ibu, Engkau yang telah melahirkanku, Engkau yang telah merawatku, Tak ada kata putus asa di hatimu, untuk ku… Ibu, Lewat puisi ini, ku ungkapkan rasa terima kasih ku, Lewat puisi ini, ku ungkapkan rasa banggaku pada mu… Kesadaran Ibu, Ku lihat berita di televesi, Ku dengar baik-baik apa isinya, Betapa na’as nya nasib seorang anak, yang dibuang oleh ibunya… Di situlah ku tersadar, kau penuh cinta akan diriku… Ibu, Maafkan ku bila ku telah membuatmu kecewa, Tapi sebenarnya, Tak ada terbesit di hatiku, membuat mu sedih akan diriku… Ibu.. Ku bangga mempunyai mu, tak semua orang bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, Ibu, Satu kalimat ku persembahkan untukmu, “Terima kasih ibu”… Puisi Ibu Karya Chairil Anwar Chairil Anwar adalah seorang pujangga / penyair tersohor di Indonesia, lahir di Medan pada 26 Juli 1922 dan wafat di Jakarta pada 28 April 1949. Beliau dijuluki “Si Binatang Jalang”, ia telah menerbitkan lebih 90 karya yang 70 buah diantaranya puisi. Meski tidak berumur panjang yakni 26 tahun, namun puisi-puisi karya beliau hingga kini selalu dikenang karena begitu indah. Nah, salah satunya yakni Puisi beejudul Ibu karya Chairil Anwar, sebagai berikut Ibu, Pernah aku ditegur, Katanya untuk kebaikan, Pernah aku dimarah, Katanya membaiki kelemahan, Pernah saya bantu tolong, Katanya minta aku pandai… Ibu, Pernah aku merajuk, Katanya aku manja, Pernah aku melawan, Katanya aku degil, Pernah aku menangis, Katanya aku lemah… Ibu, Setiap kali aku tersilap, Dia hukum aku dengan nasihat, Setiap kali aku kecewa, Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat, Setiap kali aku dalam kesakitan, Dia ubati dengan penawar dan semangat, dan ketika aku mencapai kejayaan, Dia kata bersyukurlah pada Tuhan… Namun,Tidak pernah aku lihat, air mata dukamu, Mengalir di pipimu, Begitu kuatnya dirimu… Ibu, Aku sayang padamu, Tuhanku, Aku bermohon pada-Mu, Sejahterahkanlah dia Selamanya… Puisi Ibu Karya WS Rendra WS Rendra atau bernama lengkap Dr. Willibrordus Surendra Broto Rendra, lahir di Solo, 7 November 1935 dan wafat di Depok 6 Agustus 2009. Beliau adalah sastrawan, penulis puisi, skenario drama, cerpen dan esai sastra di berbagai media massa. WS Rendra dijuluki sebagai “Burung Merak” yang didasari dari karya-karyanya. Salah satu puisi yang paling terkenal dari beliau salah bertajuk Ibu. Berikut, syair puisinya “Jangan Takut, Ibu” Matahari musti terbit, Matahari musti terbenam Melewati hari-hari fana, Ada kanker payudara, ada encok, pun ada uban… Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik, Bupati mengunyah aspal, Anak-anak sekolah dijadikan bonsai, Jangan takut, Ibu, Kita harus bertahan, Karena ketakutan, meningkatkan penindasan… Manusia musti lahir, Manusia musti mati, Diantara kelahiran dan kematian, Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Serdadu-serdadu Jepang memenggal patriot kepala Asia, Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro… Begitupun teroris Amerika meledakkan bom di Oklahoma, Memanggang ibu-ibu, bayi-bayi, pun orang tua, Di Miami dirampok dan dibunuh pula turis Eropa, Serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia, Orang Irlandia meledakkan bom London yang tentu taka man… Jangan takut, Ibu, Jangan mau diancam, Jangan mau digertak, Sebab ketakutan juga meningkatkan penjajahan… Sungai waktu, Telah menghanyutkan keluh-kesah, mimpi yang merangas, Keringat bumi yang menyangga peradaban insan, Menjadi mercury juga uranium, Tapi, jangan takur, Ibu, Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati… Rasi galaksi Bima Sakti berzikir di dahi, Aku cium tanganmu, Ibu, Rahim dan susumu adalah persemaian harapan, Kekuatan ajaib insan, Dari zaman ke zaman… Puisi Ibu karya Khalil Gibran Ibu adalah segalanya, Dialah penghibur dalam kesedihan, Pemberi harapan di dalam penderitaan, Pemberi kekuatan di dalam kelemahan… Dialah sumber cinta, belas kasih, simpati, dan pengampunan, Manusia yang kehilangan ibunya, Berarti kehilangan jiwa sejati yang, selalu memberinya berkat, Pun menjaganya tiada henti… Segala sesuatu pun di alam ini, Melukiskan tentang susuk, ibu, Matahari adalah ibu dari planet bumi, Yang memberikan makanannya dengan sinar panasnya… Matahari tiada pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari, Hingga matahari meminta bumi tuk tidur sejenak, Dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung, Pula anak-anak sungai… Dan bumi adalah ibu dari pepohonan, dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik Bagi buah-buahan dan biji-bijian, Ibu sebagai pembentuk dasar di seluruh kewujudan, Dan adalah roh kekal, penuh cinta juga keindahan... Puisi Ibu karya Cak Nun Bila kau menangis, Bundamu yang meneteskan air mata, Dan Tuhan yang akan mengusapnya… Bila kau bersedih, Bundamu yang kesakitan, Dan Tuhan yang menyiapkan, hiburan-hiburan… Menangislah banyak-banyak tuk bundamu, Dan jangan sekalipun kau, Membuat Tuhan naik pitam padamu… Kala bundamu menangis, Para malaikatlah yang menjelma, Menjadi butiran-butiran air matanya… Dan cahaya yang memancar dari airmata bunda, Membuat para malaikat itu silau dan marah padamu, Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci, Hingga Allah tak melarang mereka tatkala menutup pintu surga… Puisi Ibu Karya Wiji Thukul Ibu pernah mengusirku, Pergi dari rumah, Namun, menangis kala aku susah… Ibu tak bisa memjamkan matanya, Jikalau adikku tak bisa tidur sebab lapar, Ibupun kan begitu marah, Kala kami berebut jatah makan, Yang bukan hak kami… Ibu memberi pelajaran keadilan kepada kita, Dengan kasih sayang, Ketabahan ibuku, Mengubah rasa sayur murah menjadi sedap… Ibupun menangis kala aku mendapat susah, Dan ibu menangis kala aku bahagia, Ibupun menangis kala adikku mencuri sepeda, Dan ibu menangis kala adikku kelar dari penjara… Ibu, Adalah hati yang rela menerima, Walau selalu disakiti anak-anaknya, Penuh ampun dan maaf… Kasih sayang ibu adalah sinar keghaiban, Tuhan membangkitkan haru insan dengan kebijakan, Ibupun yang mengenalkanku kepada Tuhan… Akhir Kata Nah, demikianlah ulasan kali ini yang bisa saya sajikan untuk pembaca semua mengenai kumpulan Puisi Ibu terbaik dan terlengkap. Semoga bisa bermanfaat dan menambah rasa sayang serta cinta kita kepada sosok ibu. Terima kasih. Ref.
Penggunaanrindu dan kangen adalah salah satu yang bikin dua kata ini berbeda. Oleh karena itu, biar tepat pakai rindu atau kangen sesuai momennya dan kamu jadi tahu maksud pasangan sebenarnya, simak yuk ulasan Hipwee berikut ini. Karena rindu dan kangen itu nggak sama, kamu harus tahu perbedaan di balik dua kata itu. 1. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 104031 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d826ec068dc0bb6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare B8tMPK.
  • 75nbfi639m.pages.dev/462
  • 75nbfi639m.pages.dev/14
  • 75nbfi639m.pages.dev/161
  • 75nbfi639m.pages.dev/19
  • 75nbfi639m.pages.dev/98
  • 75nbfi639m.pages.dev/355
  • 75nbfi639m.pages.dev/412
  • 75nbfi639m.pages.dev/126
  • puisi kangen ibu di kampung