SUPORTERKLUB SEPAK . BOLA PSS SLEMAN DALAM MEMBANGUN SOLIDARITAS ANTAR ANGGOTA . Oleh . RENDY IRVANANDA. 362012077. SKRIPSI . Diajukan Kepada . Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi . Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana . PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI . FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
Klub sepak bola adalah salah satu jenis klub olahraga yang paling populer di dunia. Setiap klub sepak bola memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda tergantung dari tingkat profesionalisme dan ukuran klub tersebut. Struktur organisasi klub sepak bola adalah salah satu kunci sukses klub tersebut dalam mencapai prestasi dan mengelola klub dengan efektif. Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi klub sepak bola. Pemilik Klub Pemilik klub sepak bola adalah orang atau kelompok yang memiliki saham mayoritas atau menguasai sepenuhnya klub tersebut. Pemilik klub sepak bola biasanya merupakan orang yang memiliki kekayaan yang besar dan memiliki minat pada olahraga sepak bola. Pemilik klub sepak bola memiliki wewenang dalam mengambil keputusan strategis yang berkaitan dengan klub, seperti mengangkat atau memberhentikan manajer dan melaksanakan transfer pemain. Gambar di bawah ini adalah contoh pemilik klub sepak bola. Dewan Direksi Dewan direksi adalah kelompok orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan klub sepak bola secara umum. Dewan direksi terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti keuangan, hukum, dan hubungan masyarakat. Dewan direksi bertugas untuk mengambil keputusan strategis klub dan menjaga hubungan baik dengan pemegang saham dan masyarakat. Gambar di bawah ini adalah contoh dewan direksi klub sepak bola. Manajer Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas pelatihan dan taktik tim sepak bola. Manajer juga bertanggung jawab atas pengambilan keputusan saat pertandingan berlangsung. Manajer biasanya memiliki pengalaman sebagai pemain sepak bola atau pelatih sebelumnya. Manajer bekerja sama dengan staf pelatih untuk mempersiapkan tim sebelum pertandingan. Gambar di bawah ini adalah contoh manajer klub sepak bola. Staf Pelatih Staf pelatih adalah kelompok orang yang membantu manajer dalam melatih tim sepak bola. Staf pelatih terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti pelatih kiper, pelatih fisik, dan pelatih teknik. Staf pelatih bertanggung jawab atas mempersiapkan tim sebelum pertandingan dan memberikan masukan kepada manajer selama pertandingan berlangsung. Gambar di bawah ini adalah contoh staf pelatih klub sepak bola. Pemain Pemain adalah orang yang bertanggung jawab atas permainan di lapangan. Pemain sepak bola terdiri dari beberapa posisi, seperti penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah, dan pemain depan. Setiap posisi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam permainan. Pemain sepak bola harus memiliki kemampuan teknik dan fisik yang baik untuk dapat bermain dengan baik di lapangan. Gambar di bawah ini adalah contoh pemain klub sepak bola. Staf Administrasi Staf administrasi adalah kelompok orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi klub sepak bola. Staf administrasi terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti keuangan, sumber daya manusia, dan pemasaran. Staf administrasi bertanggung jawab atas mengelola keuangan klub, merekrut staf baru, dan mempromosikan klub kepada masyarakat. Gambar di bawah ini adalah contoh staf administrasi klub sepak bola. Struktur Organisasi Klub Sepak Bola Struktur organisasi klub sepak bola terdiri dari beberapa level, yaitu Level 1 Pemilik Klub Level 1 adalah tingkat tertinggi dalam struktur organisasi klub sepak bola. Pemilik klub memiliki wewenang penuh dalam mengambil keputusan strategis klub. Level 2 Dewan Direksi Level 2 adalah tingkat kedua dalam struktur organisasi klub sepak bola. Dewan direksi bertanggung jawab atas pengelolaan klub secara umum. Level 3 Manajer Level 3 adalah tingkat ketiga dalam struktur organisasi klub sepak bola. Manajer bertanggung jawab atas pelatihan dan taktik tim sepak bola. Level 4 Staf Pelatih Level 4 adalah tingkat keempat dalam struktur organisasi klub sepak bola. Staf pelatih membantu manajer dalam melatih tim sepak bola. Level 5 Pemain Level 5 adalah tingkat kelima dalam struktur organisasi klub sepak bola. Pemain bertanggung jawab atas permainan di lapangan. Level 6 Staf Administrasi Level 6 adalah tingkat keenam dalam struktur organisasi klub sepak bola. Staf administrasi bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi klub sepak bola. Kesimpulan Struktur organisasi klub sepak bola adalah salah satu kunci sukses klub tersebut dalam mencapai prestasi dan mengelola klub dengan efektif. Struktur organisasi klub sepak bola terdiri dari beberapa level, yaitu pemilik klub, dewan direksi, manajer, staf pelatih, pemain, dan staf administrasi. Setiap level memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam pengelolaan klub sepak bola. Olahraga OfficialWebsite with news, photos, videos, live scores, results, and recap of the La Liga Alavés - Real Madrid on Agustus 15 2021 – Olahraga sepak bola menjadi olahraga yang dimintai banyak orang. Selain menyenangkan untuk ditonton, sebenarnya mengandung banyak pelajaran manajemen dari pelaku utamanya. Olahraga ini merupakan bisnis besar, bernilai triliunan rupiah, setara dengan sebuah perusahaan besar di pasar modal. Oleh karenanya, pengelolaan sebagai entitas bisnis dapat kita pelajari dari sepak bola. Kub sepak bola dengan cepat telah mengalami korporatisasi, sehingga manajemennya kini dikelola secara profesional. Layaknya sebuah perusahaan, di dalamnya tidak terlepas dari struktur organisasi. Membahas apa saja struktur dan posisi yang ada pada klub sepakbola profesional, berikut beberapa komponennya Pemilik Klub Owner Pemilik klub berada di posisi paling tinggi dari struktur sebuah klub. Ia sebagai pengendali utama sekaligus penyokong dana bagi klub tersebut. Kepemilikan klub dapat dimiliki individu atau kelompok. Pemilik individu, misalnya, ada Sheikh Mansour yang memiliki Manchester City. Sedangkan, dari non-individu ada Real Madrid dan Barcelona yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh para fansnya. Presiden klub Presiden klub adalah orang yang dipekerjakan oleh pemilik klub sebagai orang dengan posisi tertinggi di dalam manajemen klub. Ia mengawasi kegiatan klub secara harian dan bertugas untuk mengevaluasi kinerja klub, mulai dari manajemen, pemain hingga staf. Karena hal itu, presiden klub juga dapat membuat suatu keputusan secara langsung. Direktur klub Di dalam struktur, direktur bekerja dibawah presiden klub. Umumnya, komposisi direktur dibagi ke dalam beberapa tugas yang berbeda-beda. Misalkan, direktur keuangan bertanggungjawab mengurusi kondisi finansial klub. Sedangkan, direktur pemasaran mengurusi segala kegiatan yang berhubungan dengan citra dan popularitas klub. Ada juga direktur teknik yang biasanya diisi oleh orang yang sangat mengenal sepak bola. Tugasnya adalah mengatur kebijakan transfer pemain, menanamkan filosofi cara bermain, dan bahkan mengevaluasi prestasi klub. Manajer Manajer di dalam klub bertugas untuk mengurusi hal-hal detail diluar lapangan seperti perekrutan pemain dan negosiasi. Pelatih kepala Di dalam hirarki struktur organisasi, pelatih kepala dan manajer berada di posisi yang setara. Bahkan, kadang,jabatan ini dirangkap oleh satu orang. Mengemban tugas teknis seperti manajer, tapi pelatih kepala lebih mengurusi hal-hal di dalam lapangan seperti mempersiapkan taktik, mempersiapkan sesi latihan dan memberikan instruksi saat pertandingan berlangsung. Asisten pelatih Dalam mengemban tugas kepelatihan, pelatih kepala memiliki tim asisten pelatih. Mereka menjadi tangan kanan pelatih kepala, sekaligus juga menjadi teman diskusi pelatih kepala apabila taktik tidak berjalan dengan baik. Kadangkala, asisten pelatih dapat menggantikan pelatih saat melakukan konferensi pers dan memberikan motivasi kepada para pemain. Pelatih kiper Seringkali, pelatih kepala tidak sempat memantau secara detil perkembangan dan performa kiper, sehingga tugas ini diemban secara spesifik oleh pelatih kiper. Pelatih kebugaran Pelatih kebugaran tugasnya lebih spesifik memantau kondisi fisik para pemain agar selalu berada pada performa terbaik. Dokter tim Mereka bertugas untuk mengatasi masalah-masalah pemain terkait dengan cedera dan penurunan kondisi fisik pemain. Dokter tim tidak bekerja sendirian, ia akan dibantu oleh fisioterapi yang selalu sigap memberikan pertolongan pertama saat pemain terkena cedera dan memantau perkembangan cedera pemain tersebut. Sport saintis Sports saintis merupakan bagian yang menganalisa seluruh perkembangan pemain di luar teknik seperti aspek psikologis, gizi pemain, fisioterapi kedokteran, dan fisik pemain. Data analis Di era sepak modern, seorang pelatih biasanya membutuhkan seorang data analis yang bertugas memantau tim lawan sebelum pertandingan dengan pendekatan data statistik, baik itu data mengenai kelebihan dan kekurangan calon lawannya. Ia juga memberikan data perkembangan para pemain kepada pelatih kepala. Tim pemandu bakat Terakhir, tim pemandu bakat. Biasanya, klub sepakbola memiliki tim muda dan tim akademi. Disitulah peran tim pemandu bakat, yakni memantau perkembangan pemain di dalam tim muda atau tim akademi untuk dipromosikan kedalam tim utama. Keistimewaan yang dimiliki tim pemandu bakat adalah mereka dapat berkeliling dunia untuk mencari bakat terbaik dalam sepakbola agar dapat bergabung dengan klubnya. Jadi, itulah struktur organisasi di dalam manajemen klub sepak bola profesional beserta posisinya di dalam klub yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. [rif]Seorangmanajer klub sepak bola bebas memilih stafnya. Selain itu, manajer juga diberi keleluasaan untuk membeli atau menjual pemain. Maka dari itu, menjadi manajer klub sepak bola punya konsekuensi besar. Sebab, ia bertanggung jawab atas maju atau tidaknya klub itu sendiri. Berbeda dengan pelatih, seorang manajer nggak harus mantan pemain
Kegiatan olahraga agar dapat mencapai tujuan misi yang hendak dicapai suatu klub olahraga diperlukan sebuah manajemen dan organisasi yang baik. Dalam organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai organisasi olahraga, sehingga dengan hal tersebut dapat mewujudkan suatu olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Dalam suatu organisasi juga harus memperhatikan prinsisp-prinsip dalam sebuah organisasi. Unsur-unsur organisasi dalam Klub sepak bola PERSIS Solo 1 Pengurus Secara keorganisasian PERSIS Solo terorganisasi dengan baik karena sudah sesuai dengan unsur-unsur organisasi. Unsur-unsur masing. Pengurus menjadi unsur yang paling penting dalam sebuah organisasi sepak bola. Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus sebagai unsur penting organisasi dalam PERSIS Solo bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik. Pengurus ditempatkan dalam sebuat struktur organisasi dengan disesuaikan dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Susunan pengurus hendaknya menyesuaikan kebuatuhan pada suatu organisasi. PERSIS Solo membutuhkan pengaturan pengorganisasian secara profesional, berkualitas dan berdaya guna maka diperlukan kepengurusan yang solid seperti 1 Dewan Penasehat; 2 Kepengurusan; 3 Pengurus Harian; dan 4 pengurus pleno yang terdiri dari pengurus harian ditambah dengan kepengurusan dibawahnya seperti bagian-bagian. Adapun wujud struktur organisasi dalam PERSIS Solo menurut Surat Keputusan Nomor 001 / FMR-MUSCAB PERSIS – Solo/ KPTS/I/ 2007 adalah sebagai berikut Susunan pengurus klub sepak bola PERSIS Solo dari tahun 2006 – 2011 1. Pelindung MUSPIDA KOTA SURAKARTA 2. Penasihat 1. KRH. Suhadi Darmodipura 2. KH. Ali Pono 3. Drs. Suwarno, AT 4. Bambang Slameto, 5. Hong Widodo 6. Sy. Halim Perdana A. PENGURUS HARIAN Ketua Umum FX. Hadi Rudyatmo Ketua Harian Drs. Yosca Herman Soedrajad Ketua Bidang Organisasi dan anggota AW. Budi Raharjo Ketua Bidang Pembinaan H. Abimanyu Ketua Bidang Usaha dan Promosi Budi Suharto, Wakil Sekertaris Drs. Danang Prabowo Bendahara Sumartono Hadinoto Wakil Bendahara S. Haryadi B. BAGIAN – BAGIAN Bagian Organisasi dan Anggota 1. Darmadi 2. Sapto JP. Bagian Pembinaan koordinator Drs. Waluyo, ─ Persis Senior Sukisno ─ Persis Yunior H. Abdul Hamid Jamado ─ SSB Drs. Agus Pratikno ─ Sepak Bola Wanita/Futsal Fadillah Umar, ─ Komisi Litbang 1. Prof. Drs. Mulyono B 2. Muchsin Douwes. MARS ─ Komisi Pelatih FC. Suharto ─ Komisi Disiplin 1. Ari Sumarwono 2. Rosyid Tohir ─ Komisi Keamanan 1. Sutrisna 2. Dwi Nugroho 3. Didik Budi Raharjo Bagian Wasit dan Kompetisi ─ Komisi wasit Djonet Dwiarso, SE ─ Komisi Kompetisi 1. Drs. Mahendra Wiseno 2. Chaidir Ramli Bagian Status/Alih Status Dan Transfer Pemain Abraham EWT Bagian Medis 1. dr. Willy Handoko 2. dr. Muh Eko Irawanto 3. dr. Hat Sukarmadani Bagian Marketing dan Media ─ Komisi Marketing / Usaha 1. Ir. H. Sudjadi 2. Drs. Anung Indro S, MM 3. H. Sharif Lembah 4. Sri Mulyani 5. Sudiyanto 6. Drs. Agus Pramono ─ Komisi Media 1. Mayor Haristanto 2. Dra. Ninik Widaningsih 3. Joao Widodo, Bagian Umum Koordinator TotokSupriyanto, ─ Komisi Perlengkapan 1. Irianto 2. Suhabso ─ Komisi Lapangan 1. Drs. Paulus Haryoto 2. Herry Isrianto ─ Komisi Transportasi 1. Joko Suprapto 2. Sarjono Badan Pemeriksa Keuangan BPK 1. 2. Sukirno Sekertaris Sumber Arsip Data PERSIS Solo Sejak tersusunnya pengurus klub sepak bola PERSIS Solo dari tahun 2006 – 2011 tidak banyak mengalami perubahan dalam struktur organisasinya. Berdasarkan struktur organisasi PERSIS Solo maka dapat dilihat bahwa organisasinya tersusun rapi dan dikelola secara profesional. Karena adanya kepengurusan yang dikelola secara profesional maka dalam proses perkembangannya tidak banyak mengalami kendala dalam organisasinya. Dalam organisasi rapat yang diadakan hanya pada saat adanya kompetisi internal, kompetisi liga remaja, kompetisi divisi utama dan pembahasan hal-hal terkait dengan perkembangan sepakbola. Terkait antara anggota satu dengan anggota lain sehingga sulit menentukan rapat kerja. Realitas rencana kerja terkadang tidak dilaksanakan terkendala biaya. 2 Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART PERSIS Solo Semakin banyak anggota dalam suatu organisasi akan banyak permasalahan yang muncul. Perlu mempunyai peraturan yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Dalam PERSIS AD ART memuat ketentuan dalam disiplin organisasi. Ketentuan-ketentuan tersebut harus dipatuhi oleh setiap anggota organisasi. AD ART PERSIS Solo juga dijadikan sebagai landasan dalam Surat Keputusan, Rapat Kerja dll. 3 Rencana Kerja PERSIS Solo Program Kerja PERSIS Periode tahun 2006-2011 merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan PERSIS selama tahun 2006-2011, dalam rangka mencapai tujuan yang diamksud dengan AD ART yang melibatkan seluruh komponen organisasi yang berada dibawahnya. Pada hakikatnya program kerja merupakan program pembinaan persepakbolaan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja seluruh unsur pembinan dan prestasi PERSIS. Tentu saja dalam menjalankan pembinaan agar mencapai prestasi perlu memperhatikan hal-hal berikut a Memperjuangkan bersama secara nyata profesionalisme semua pelaku sepak bola daerah dari PERSIS hingga klub-klub lain. b Memperkuat etika berorganisasi yang ditandai tegaknya peraturan persepakbolaan yang bersifat universal. c Menjunjung tinggi azas Fair Play dan sportivitas dalam permainan sepak bola. d Memberantas berbagai bentuk suap, mafia wasit dan pengaturan skor e Memerangi narkoba sebagai musuh bangsa dan wabah berbahaya bagi persepakbolaan Arsip Data PERSIS Solo Berikut ini merupakan program kerja tahun 2006-2011 PERSIS A. Bidang Pembinaan 1. Bagian Wasit dan Kompetisi Bidang pembinaan akan merumuskan kebijakan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kompetisi antar klub. Pembinaan perwasitan akan menjadi prioritas untuk pengembangan, mengingat peran wasit sangat penting dalam kemajuan persepakbolaan. Jumlah wasit yang ada dan aktif diseluruh wilayah diinventarisasi, termasuk dengan jenjang, syarat yang harus dipenuhi serta kualitas yang dimiliki. Kursus-kursus wasit akan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan tingkatannya. Begitu juga dengan penataran wasit pada jenjang lanjutan diprioritaskan bagi pembukaan kesempatan. Bidang Sumber daya menetapkan program yang dijadikan landasan yang sesuai dengan arahan PSSI, yaitu a Menyusun standart peraturan tentang perwasitan sekaligus sosialisasinya. b Menindaklanjuti kasus-kasus perwasitan dengan koordinasi dengan bidang terkait. c Menyusun konsep baku tentang peremajaan sistem promosi wasit. 2. Bagian Pembinaan Usia Muda Menindaklanjuti kehendak untu menyiapkan generasi pemain dan tim yang tangguh, pembinaan usia dini akan menjadi prioritas perhatian utama dalam kepengurusan. Bidang pembinaan akan mendorong berbagai pihak antara lain institusi pendidikan, SSB atau diklat agar turut menggelar turnamen sepak bola yang dapat melibatkan anak-anak dan remaja. Program yang ditetapkan antara lain a Merencanakan dan melaksanakan kompetisi c Menyiapkan petugas untuk suatu kompetisi d Pengajukan konsep peraturan pertandingan e Melakukan evaluasi atas semua kegiatan kompetisi B. Bidang Organisasi dan Keanggotaan Beberapa agenda rutin bidang Organisasi adalah a Fasilitator Muscab b Pengukuhan Pengurus Cabang PERSIS dan Klub Anggota Persis c Pembinaan dan pelayanan informasi kepada anggota d Menyusun PO sesuai dengan kebutuhan organisasi Yang perlu diperhatikan oleh bidang organisasi adalah masalah status, alih status dan transfer pemain. Banyaknya kasus pemain yang timbul dalam pelaksanaan kompetisi baik yang diakibatkan pemain telah dibentuk bagian status, alih status dan transfer pemain diproyeksikan untuk lebih fokus dalam mengevaluasi, investigasi dan mengurus permasalahan-permasalahan status, alih status dan transfer pemain pada kompetisi PERSIS. Kemudian memprogramkan diantaranya merekomendasikan kepada pengurus atas interprestasi permasalahan pemain dan mengusulkan pengesahan pemain yang diturunkan pada kompetisi. C. Bidang Usaha dan Promosi Memperhatikan perkembangan sepak bola pada saat ini yang semakin pessat membawa dampak bertambahnya program-program PERSIS yang membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Kebutuhan biaya yang besar ini menuntut kerja keras dan cepat dari bidang Usaha dan Promosi. Bidang ini mengupayakan akses ke dunia usaha secara taktis dengan penggunaan media guna mengakrabkan persepakbolaan dengan publiknya. Beberapa kegiatan penyebaran informasi yang tersusun ditingkatkan diantaranya kerja sama dengan harian surat kabar dan stasiun TV sebagai media untuk meningkatkan minat dunia usaha untuk ikut b. Manajemen PERSIS Solo Manajemen PERSIS Solo yang berisikan suatu perencanaan dan pengaturan klub yaitu mengendalikan, mengorganisasi, mengkoordinasi, memerintah, dan merencanakan kegiatan yang ada maupun yang akan diselenggarakan. Manajement dibuat oleh pengurus pada setiap turnamentnya. Masa tugas manajement PERSIS Solo ditetapkan untuk satu musim kompetisi dan secara periodik akan dilakukan penilaian oleh pengurus harian PERSIS. Kegiatan yang dilakukan oleh manajement klub sepak bola PERSIS Solo meliputi beberapa bagian antara lain 1 Perencanaan planning Setelah tim manajemen dibentuk oleh pengurus. Manajemen membuat sebuah rencana kerja atau perencanaan untuk pelatih dan altetnya dalam kompetisi sepak bola yang akan diikuti. 2 Pengorganisasian Organization Manajemen membentuk sebuah tim kepelatihan dan merekrut pemain. Tim kepelatihan terdiri dari pelatih kepala, asisten pelatih teknik, asisten pelatih fisik, asisten pelatih kiper, dan bagian medis dan massase. 3 Pengarahan Direction Setelah membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet, manajemen memberikan pengarah tentang rencana kerja yang telah dibuat oleh tim manajemen, dan memberikan target prestasi yang harus dicapai oleh PERSIS Solo. 4 Pengawasan Controlling Tim manajemen melakukan pengawasan terhadap kinerja pelatih dan pemain atau atlet. 5 Komunikasi Communication Melakukan komunikasi terhadap tim kepelatihan dan atlet maupun kepada organisasi. Komunikasi dibutuhkan agar terjalin sebuah kesatuan kerjasama yang terjaga. Menurut Bapak Sapto wawancara, 11 Mei 2012 wujud fasilitas-fasilitas untuk latihan rutin termasuk stadion, fasilitas makan cathering, medik kesehatan, armada transportasi apabila pertandingan dilakukan diluar kota solo. Secara singkat alur yang dilakukan oleh Manajemen dapat dilihat pada gambar berikut ini membentuk membentuk mempertanggungjawabkan mempertanggungjawabkan Gambar 6 . Alur kerja manajemen Keterangan Berdasarkan gambar diatas alurnya bermula pada saat pengurus membentuk manajemen kemudian manajemen membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet. Manajemen memberikan pengarahan, controlling dan evaluasi terhadap tim kepelatihan yang telah dibentuk. Pada akhir turnamaen tim kepelatihan dan atlet mempertanggung jawabkan kepada manajemen. Manajemen mempertanggungjwabkan kinerjanya kepada pengurus. 3. Pelatih, Program Latihan dan Atlet Klub Sepak Bola PERSIS SoloAremaniatidak termasuk dalam struktur organisasi PS Arema Malang melainkan berdiri sendiri sebagai organisasi independen pendukung Arema. ( Persatuan Sepakbola Malang) - klub sepak bola yang dibiayai Pemerintah Kota Malang, untuk menonton laga Persema lawan Perseden Denpasar era tahun 80-an di Stadion Gajayana. Penonton saat itu memenuhi